Kamis, 06 November 2008
SatU nOVeMBer
Awal Bulan November tanggal 1 menjadi hari yang paling istimewa bagi Rony dan Amy. Karena kedua mempelai ini telah melangsungkan pernikahan sekaligus resepsi pernikahannya. Mereka mengadakan resepsi pernikahan dengan adat Bali yang diadakan di Kelapa Gading, Jakarta.
Selamat menempuh hidup baru Rony dan Amy.
BeHInd oF:
Beberapa hari sebelum acara resepsi pernikahan, Jakarta sering di guyur hujan. Sehingga untuk mengadakan resepsi di outdoor agak-agak mendebarkan.
Alhamdulillah pada hari ini sorenya langit terlihat cerah walaupun angin bertiup agak mencurigakan.
1. Taman yang mulai ditata, dan meja-meja sudah dibalut kain putih.
2. Kemudian meja-meja itu dipasang tenda dan ditambahkan bunga serta pohon-pohon buatan,serta lampu-lampu hias, menambah manis dan asri keadaan taman.
3. Bila kita luaskan sedikit jangkauan pandangan kita pada tata letak meja, maka akan terlihat pohon kelapa yang berada di belakang tenda. Sedangkan sinar lampu yang berwarna putih terkesan seperti cahaya bulan.
Selain mempersiapkan tempat, ternyata ada persiapan yang lain juga.
1. Pak Yosi dari Mozaik Ent. test Keyboard dengan instrumental.
2. Mas-mas dari grup gamelan Bali ini juga mempercantik tampilan alatnya.
3. Lighting diletakkan di depan kursi pelaminan untuk pencahayaan.
4. Soundman mengontrol suara yang keluar dari alat musik maupun mic yang digunakan mc acara.
1. satu set gamelan bali sudah siap untuk digunakan
2. Grup Gamelan Bali yang terdiri dari enam belas orang sedang latihan dan test alat
3. Selesai latihan merekapun berganti penampilan dan stanby lagi di tempatnya masing-masing
Akhirnya serangkaian acara resepsi pernikahanpun dapat dilangsungkan dengan lancar dan meriah.
1. Lihatlah betapa anggunnya kursi pelaminan yang disiapkan untuk kedua mempelai.
2. Rombongan pengantin yang berpakaian adat bali dengan penari yang cantik dan lemah gemulai menyambut kedua mempelai dengan senyum manis.
3. Penari Bali tunggal ini pun terlihat cantik sekali. Apalagi ditambah efek lighting yang dipasang sebelumnya.
Ini bukan acara api unggun. Ini masih di resepsi pernikahan.
Rupanya tamu yang datang turut terhanyut dalam suasana taman di malam hari.
Banyaknya tamu yang datang sehingga mengakibatkan kursi yang tersedia tidak mencukupi, tidak mengurangi semangat tamu yang tidak dapat kursi untuk merayakan resepsi. Mereka tetap menikmati jalannya resepsi dengan duduk 'melantai' atau nongkrong ya??
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar